Pada saat musim hujan tentu tanaman cabe akan mudah terendam banjir. Dikarenakan curah hujan yang terlalu sering dan deras maka banjir tidak bisa di elakkan lagi. Cabe yang terendam terkena banjir akan mudah mati. Gejala pertamanya adalah daun mulai layu dikarenakan akar cabe mulai membusuk, jika hal ini di biarkan tentu akan banyak tanaman cabe yang akan mati. Jika hal ini sampai terjadi kerugian petani pun tidak akan terelakan. Banjir biasanya terjadi di bulan Desember hinga maret namu pada saat ini masa pancaroba di Indonesia tidak mudah di prediksi, biasa bulan September sudah mulai kemarau namun pada Tahun 2021 ini September curah hujan sangat tinggi sehingga banjir terjadi di mana-mana di hampir seluruh wilayah Indonesia. Di cuaca yang tidak mudah di prediksi seperti ini tentu membuat petani cabe tujuh keliling apalagi yang menanam di area persawahan yang mudah sekali tegenang banjir. Lalu 🙋apa yang terjadi apabila curah hujan tidak bisa di prediksi?
Mari kita bahas secara detail :
1. Ketika curah hujan tidak bisa di prediksi dengan akurat
maka sebaiknya petani cabe ketika ingin menanam cabe memperhatikan guludan yang akan di jadikan media lahan tanam. Tentu guludan yang akan kita buat harus tinggi dan lebar dengan ukuran lebar 80 cm kalau tinggi menyesuaikan dataran nya jika jika rendah maka guludannya harus lebih tinggi tinggal disesuaikan saja maka akan mengurangi air yang meresap berlebihan sehingga tanah tidak mudah lembab dan cabe dapat bertumbuh dengan baik. Ketika kelembapan tanah dapat teratasi maka penyakit Fusarium tidak mudah menyerang pada tanaman cabe. Selain mencegah penyakit Fusarium guludan yang memadai juga akan mencegah penyakit patogen lainnya karena memiliki jarak yang ideal.
2. Ketika cuaca hujan datang
Sebaiknya petani menggunakan atau memakai mulsa, karena mulsa sangat bagus melindungi guludan tanaman cabe ketika curah hujan terjadi sehingga tidak mudah basah dan lembab sehingga masa vegetatif dapa berproses dengan baik. Karena jika kelembapan tanah berlebihan itu sangat tidak bagus buat tanaman cabe akar akan mudah busuk kemudian daun menjadi layu dan kemudian mati. Begitupun pada masa generatif masa berbunga dan berbuah juga akan sangat terganggu jika di biarkan bunga cabe akan mudah rontok sehingga tanaman cabe tidak jadi berbuah. Pada saat banjir melanda tanaman cabe yang sudah berbuah juga akan berakibat fatal buah cabe akan mudah rontok kadang-kadang juga buah cabe akan mudah busuk padah belum matang. Sehingga tidak bisa di jual. Dan juga ada yang mengalami banjir pada saat tanaman cabe sudah berbuah mulai merah, buah cabe juga akan mudah rontok dan busuk bahkan warna merah nya cabe pun tidak bisa sempurna.
3. Jika curah hujan terjadi yang terlalu sering dan tidak bisa di prediksi.
Maka petani harus mendadak lahan guludan tananan cabe dengan dolomit terlebih dahulu. Dikarenakan jika terjadi hujan tiba-tiba dan terus menerus maka zat asam tanah akan mudah naik ke permukaan tanah sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan cabe. Bahkan jika zat asam berlebihan biasa nya cabe akan mudah mati karena unsur PH tanah terlalu rendah, PH tanah yang bagus adalah 6 hingga 8 sudah cukup bagus buat tanaman cabe. Jika petani ingin serius menanam cabe maka sebaiknya gunakan dolomit pada lahan guludan, jika sudah terlanjur jadi guludan. Dolomit bisa juga langsung di tabur pada batang tanaman cabe dengan takaran satu sendok makan per batang tanaman cabe.
4. Jika tanaman cabai sudah terlanjur ditanam dan air membanjiri
maka segera lakukan pembuatan tanggul keliling agar lahan cepat dapat di kendalikan karena air dari luar lahan tanaman cabai di tahan agar tidak masuk ke lahan tanaman cabai
5. Jika tanaman cabai sudah terlanjur di tanam
maka kita harus memperhatikan parit-paritnya jika perlu lakukan pengerukan agar air yang membajiri tanaman cabai segera dapat di keringkan
6. Jika air terlanjur membajiri tanaman cabai kita
Jika pendalaman parit-parit belum dapat mengatasi banjir maka kita harus segera melakukan penyedotan dengan mesin alkon atau dengan asial dan mesin sedot yang lebih besar agar air yang membanjiri tanaman cabai kita dapat segera surut dan di segera di keringkan
Kesimpulan jika banjir atau curah hujan tidak bisa di prediksi yaitu:
Tanah akan mudah lembab dan bahkan ada yang sampai kebanjiran akibat nya tanaman cabe akan mudah mati
1. Tanaman cabe akan mudah mati karena penyakit Fusarium
2. Akar tanaman cabe akan mudah busuk
3. Daun tanaman cabe akan mudah layu
4. Bunga tanaman cabe akan mudah rontok
5. Buah tanaman cabe akan mudah busuk
6. Buah tanaman cabe akan mudah rontok dini atau masih muda
7. Buah tanaman cabe yang sudah mulai matang atau merah tidak bisa sempurna lebih merah karena kelayuan
8. Zat asam tanah akan naik sehingga akan membuat tanaman cabe mudah layu dan mati
Cara mencegah hal-hal tersebut maka petani harus memperhatikan hal-hal di bawah ini sebelum menanam cabe
1. Buat guludan yang tinggi dan lebar dengan lebar minimal 80 cm dan tinggi menyesuaikan dataran, lebih tinggi dari permukaan dataran akan semakin baik
2. Gunakan mulsa pada guludan yang akan di tanami tanaman cabe. Mulsa disni berfungsi supaya hujan tidak membasahi lahan guludan yang akan di tanami tanaman cabe karena terhalang oleh plastik mulsa sehingga tanah tidak mudah basah dan lembab dan tanaman cabe dapat bertumbuh dengan baik pada masa vegetatif maupun masa berbuah atau generatif
3. Pakailah dolomit untuk mencegah keasaman atau mengurangi zat asam yang naik pada saat curah hujan tinggi, sehingga tanaman cabe dapat bertumbuh dan berbuah dengan baik
4. Segera lakukan pembuatan tanggul keliling lahan tanaman cabai
5. Lakukan pengerukan parit-parit agar air yang membanjiri dapat segera surut
6. Segera lakukan penyedotan dengan mesin alkon atau asial dan mesin sedot agar air dapat segera di keringkan
Nah itu dia para petani andalan yang bisa kita bahas di artikel ini jika masih ada yang bingung silahkan tinggal kan pesan di sini 👍😄
Bisa di praktekan semoga bermanfaat
Salam petani Nusantara
0 comments:
Post a Comment